LRPTN XII diadakan sebagai stepping stone bagi kalangan akademisi dan praktisi Teknik Kimia untuk mencurahkan ide dan pemikiran dalam pengembangan industri kimia yang berbasiskan sumber daya alam Indonesia, untuk meningkatkan ketahanan pada sektor pangan dan energi nasional. Penggunaan frase “sumber daya alam Indonesia” mencerminkan bahwa bahan baku proses yang digunakan dalam perancangan pabrik berasal dari potensi-potensi kekayaan alam yang berasal dari daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam yang belum tergali dengan baik sehingga diharapkan dengan adanya LRPTN XII dapat memberikan ide-ide solutif dan inovatif, yang dituangkan dalam bentuk rancangan pabrik. Selanjutnya dihapkan bahwa rancangan pabrik tersebut dapat diaplikasikan secara langsung, sehingga sumber daya alamnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi pada tiap daerah di Indonesia. Pemenuhan pangan dan energi yang telah terjamin diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional.
LRPTN XII diharapkan dapat mencetuskan ide-ide solutif dan inovatif mengenai pemanfaatan sumber daya Indonesia secara optimal tanpa melupakan kearifan lokal sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional, serta menjadi penggerak bagi perindustrian di Indonesia. Pada akhirnya, LRPTN XII diharapkan dapat menjadi batu pijakan bagi perkembangan industri di Indonesia, untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri.
Pada LRPTN XII, kompetisi ini dibagi dalam tiga kategori sesuai tema yang diusung kali ini, yaitu kategori A, B, dan C sebagai berikut :
Kategori A: Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional.
Potensi kekayaan dan keanekaragaman sumber daya Indonesia sangatlah besar. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity. Dari luas daratan Indonesia yang berkisar 190 juta hektar, sekitar 64 – 69 juta yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan perkebunan. Lahan sawah berjumlah 7,7 juta hektar, sisanya tegalan 10,6 juta hektar, perkebunan (rakyat dan swasta) 19,6 juta hektar, kayu-kayuan 9,4 juta hektar, dan 12,4 juta hektar masih berupa semak belukar atau alang-alang. Negara Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasionalnya karena Indonesia merupakan negara agraris. Namun, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahannya masih sangat rendah sehingga nilai tambah yang dihasilkannya masih relatif kecil. Pada kategori A, peserta diharapkan untuk merancang suatu pabrik kimia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari daerah di Indonesia yang nantinya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan di daerah sehingga akan mendukung ketahanan pangan nasional.
Potensi kekayaan dan keanekaragaman sumber daya Indonesia sangatlah besar. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity. Dari luas daratan Indonesia yang berkisar 190 juta hektar, sekitar 64 – 69 juta yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan perkebunan. Lahan sawah berjumlah 7,7 juta hektar, sisanya tegalan 10,6 juta hektar, perkebunan (rakyat dan swasta) 19,6 juta hektar, kayu-kayuan 9,4 juta hektar, dan 12,4 juta hektar masih berupa semak belukar atau alang-alang. Negara Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasionalnya karena Indonesia merupakan negara agraris. Namun, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahannya masih sangat rendah sehingga nilai tambah yang dihasilkannya masih relatif kecil. Pada kategori A, peserta diharapkan untuk merancang suatu pabrik kimia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari daerah di Indonesia yang nantinya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan di daerah sehingga akan mendukung ketahanan pangan nasional.
Kategori B: Pengembangan Energi Terbarukan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Energi Nasional.
Indonesia akan mengalami krisis energi karena ketersediaan bahan bakar minyak bumi dan gas alam semakin hari semakin terbatas. Indonesia yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi juga diperkirakan akan menjadi net importer bahan bakar minyak sekitar 10 tahun yang akan datang. Padahal Indonesia mempunyai potensi dalam mengembangkan energi terbarukan ?yang berasal dari sumber daya Indonesia sendiri, misalnya pembangunan industri biodiesel dari minyak nabati. Namun, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahannya masih sangat rendah sehingga nilai tambah yang dihasilkannya juga masih relatif kecil. Pada kategori B, peserta diharapkan untuk merancang suatu pabrik kimia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari daerah di Indonesia yang nantinya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan energi terbarukan di daerah sehingga akan mendukung ketahanan energi nasional.
Indonesia akan mengalami krisis energi karena ketersediaan bahan bakar minyak bumi dan gas alam semakin hari semakin terbatas. Indonesia yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi juga diperkirakan akan menjadi net importer bahan bakar minyak sekitar 10 tahun yang akan datang. Padahal Indonesia mempunyai potensi dalam mengembangkan energi terbarukan ?yang berasal dari sumber daya Indonesia sendiri, misalnya pembangunan industri biodiesel dari minyak nabati. Namun, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahannya masih sangat rendah sehingga nilai tambah yang dihasilkannya juga masih relatif kecil. Pada kategori B, peserta diharapkan untuk merancang suatu pabrik kimia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari daerah di Indonesia yang nantinya akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan energi terbarukan di daerah sehingga akan mendukung ketahanan energi nasional.
Kategori C : Problem Solving
Pada kategori C, peserta lomba diharapkan untuk memberikan ide-ide yang solutif dan inovatif terhadap suatu masalah nyata yang terjadi dalam industri kimia saat ini dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di pembelajaran Teknik Kimia. Upaya penyelesaian masalah dapat berupa perbaikan peralatan proses, modifikasi proses yang telah ada, atau penambahan peralatan proses dalam suatu unit operasi
Pada kategori C, peserta lomba diharapkan untuk memberikan ide-ide yang solutif dan inovatif terhadap suatu masalah nyata yang terjadi dalam industri kimia saat ini dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di pembelajaran Teknik Kimia. Upaya penyelesaian masalah dapat berupa perbaikan peralatan proses, modifikasi proses yang telah ada, atau penambahan peralatan proses dalam suatu unit operasi