Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pembuatan Bangunan
Suatu bangunan yang mempunyai design dan perencanaan yang
baik akan membantu mengurangi biaya pengolah dengan jalan :
- Mengurangi work in process inventory.
- Menekan biaya pemindahan bahan-bahan (material handling cost)
- Menekan biaya-biaya penyimpanan.
- Mengurangi waktu pengerjaan (manufacturing cycle time).
- Menyederhanakan prosedur pengawasan atas pengolahan (manufacturing) dan pegawai.
- Mengurangi biaya-biaya pemeliharaan (maintenance) pabrik.
- Mengurangi kemacetan-kemacetan dan gangguan-gangguan atas pekerjaan.
- Memperbesar fleksibilitas dan kegunaan dari pada pabrik.
- Mengurangi upah dan biaya-biaya untuk melatih buruh.
- Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para pekerja serta mengurangi turn over buruh (fadliyanur, 2008).
Seperti kita
ketahui bahwa teknik-teknik bangunan dan praktek-praktek menegnai konstruksi
selalu berobah, tetapi tidak ada usaha yang diambil untuk membahas dan
mempertimbangkan percobaan-percobaan
tersebut. Membangun suatu pabrik adalah sangat mahal, dan oleh karena itu makin
banyak hal-hal yang dipertimbangkan secara teliti dan mendalam, maka semakin
kecillah kemungkinan untuk timbulnya suatu kesalahan. Sempit atau luasnya
kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan tergantung dari pada
susunan dari peralatannya dan bentuk atau desain dari bangunan
perusahaan/pabrik tersebut. Oleh karena itu sebaikanya seorang manager yang
memiliki pengetahuan dasar mengenai persoalan-persoalan teknik tertentu dapat
bekerja sama dengan arsitek dan kontraktor dalam membuat desain dan membangun
suatu pabrik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pengolahan
manufacturingnya (fadliyanur, 2008).
Jenis-Jenis Bangunan
Pada
dasarnya sebagian besar dari bangunan-bangunan industri dapat dikelompokkan
sebagai berikut
1) Gedung
tidak bertingkat dengan
berbagai macam
susunan/bentuk atap (single story).
2) High
bay and monitor types.
3) Gedung
bertingkat (multy story).
4)
Gedung
dengan bentuk-bentuk khusus/tertentu (special types)
Penentuan bentuk gedung/bangunan yang sesuai bagi suatu
perusahaan/pabrik tergantung pada bermacam-macam hal ini antara lain proses
pengolahan/produksi, tingkat kemajuanteknik bangunan keadaan daripada tanah dan
biaya-biaya daripada pembangunan gedung-gedung itu sendiri (fadliyanur, 2008).
1)
Gedung
yang tidak bertingkat (Single story building)
Pada akhir-akhir ini ada kecenderungan kearah
pembangunan gedung-gedung yang tidak bertingkat dengan bentuk bujur sangkar,
terutama pada daerah-daerah dimana harga tanah masih murah. Tujuan daripada
pemakaian gedung dengan bentuk seperti ini adalah bahwa gedung tidak bertingkat
(single story) ini memberikan suatu jumlah biaya keseluruhan (ovel all costs)
untuk tiap meter persegi ruang kerja yang termurah. Disamping itu dengan
pemakaian bentuk ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pembangunan
gedung/bangunan tersebut
1)
High
bay and monitor building
Gedung/bangunan yang tidak bertingkat (single
story) dengan jenis ini adalah dibuat sedemikian rupa untuk memberikan ruangan
gerak diatas kepala yang maksimum (maximum overhead space) bagi ruangan
tersebut. Apabila rencana dan konstruksinya baik, maka hampir semua dindingnya
yang vertikal dapat diberi jendela untuk mendapatkan penerangan alam.
Gedung/bangunan yang berbentuk monitor biasanya dipakai oleh
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pertukaran-pertukaran hawa segar yang
baik dan suatu ruangan diatas kepala (overhead room) yang luas yang
memungkinkan mesin derek dan fasilitas yang berada diatas kepala (overhead facilities)
lainnya dapat bekerja
1)
Gedung
yang bertingkat (multy story)
Bentuk atau tipe daripada banguna seperti ini
dibuat untuk mendapatkan suatu ruangan kerja yang semaksimal mungkin dari suatu
meterpersegi tanah. Biasanya gedung-gedung semacam ini terdapat pada
daerah-daerah dimana harga tanah adalah relatif tinggi. Walaupun bangunan semacam ini dapat
mudah disesuaikan untuk pembuatan/pengolahan barang-barang produk yang ringan,
akan tetapi bangunan/gedung yang bertingkat (multy story) ini mempunyai
kesulitan-kesulitan dalam pembuatan/pengolahan barang-barang/ produk yang
berat. Pada dasarnya suatu bangunan yang tidak bertingkat (single story) antara
lain oleh karena barang yang dipindahkan dengan memakai hukum gaya berat. Akan
tetapi tidaklah demikian halnya. Pemindahan bahan-bahan/barang-barang adalah
lebih sulit pada bangunan/gedung yang bertingkat, dimana banyak waktu yang
dibutuhkan oleh orang-orang dan peralatan-peralatan dalam memindahkan barang
dari lantai/tingkat yang satu ke tingkat yang lainnya. Selain itu bahwa pada
bangunan yang bertingkat, penerangan alam adalah sedikit sekali, sehingga
membutuhkan penerangan yang lebih banyak. Akhirnya, tidak terdapatnya
fleksibilitas dalam bangunan yang bertingkay karena tidaklah mungkin untuk
mengadakan perobahan-perobahan dengan biaya yang tidak terlalu mahal baik pada
panjang maupun lebarnya, kecuali pada tingkat yang paling bawah
1)
Gedung-gedung
dengan bentuk khusus (special types)
Gedung-gedung seperti ini dalam banyak hal dapat
merupakan kombinasi dari ketiga bentuk gedung yang terdahulu. Gedung-gedung
yang dibuat secara khusus ini tidak termasuk dalam salah satu kategori/golongan
umum, dan disesuaikan dengan bentuk khusus yang dibutuhkan oleh suatu proses
pengolahan/produksi. Dalam banyak hal biasanya suatu gedung yang telah dibuat
bagi hanya satu proses tertentu, maka gedung semacam ini biasanya tidak
fleksibel dan cepat tua atau ketinggalan jaman karena dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi
Jenis-Jenis
Konstruksi
Banyak
jenis-jenis konstruksi (types of construction) yang terdapat pada
gedung/bangunan pada dewasa ini, terutama dalam gedung untuk industri seperti denga
dipergunakannya kerangka-kerangka kayu, batu bata dan kerangka-kerangka baja
(besi beton dan besi cor).
Pada saat sekarang ini ada beberapa jenis konstruksi yang
perlu diketahui, antara lain :
1.
Konstruksi
kayu, dapat dibangun dengan cepat, mudah terbakar, biaya asuransi tinggi,
penyusutan agak cepat.
2. Konstruksi
beton, waktu pembangunan relative lebih lama, tahan lama, biaya asuransi
rendah, penyusutan relative lebih lama.
3. Konstruksi
baja, waktu pembangunannya lama, investasi mahal, relative lebih mahal,
relative lebih aman, penyusutan agak lama.
Pertimbangan-Pertimbangan
dalam Pembuatan Design Bangunan
Adapun
pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan design
bangunan/gedung adalah :
a)
Flesibilitas
Yang dimaksudkan dengan fleksibilitas
dalam hal ini adalah dapat dirobah dengan biaya yang tidak terlalu mahal,
apabila diperlukan. Fleksibilitas ini menyebabkan bangunan menjadi agak lambat
tua/ketinggalan jaman dan dapat mengikuti perobahan teknologi (Anonim, 2010a).
b)
Kemungkinan
perluasan/ekspansi.
Dengan majunya perusahaan dikemudian
hari, maka biasanya perusahaan akan merencanakan penambahan/perluasan kapasitas
dan hasil. Oleh karena itu manager perlu mengetahui pertumbuhan potensil untuk
dapat menyusun perencanaan mengenai pertumbuhan kebutuhan jangka panjang. Untuk
memungkinkan perluasan, suatu hal yang jelas adalah cukup tersedianya plant
site yang cukup luas untuk memenuhi kebutuhan akan tanah dimasa yang akan
datang. Dalam menyusun perencanaan bangunan, factor perluasan harus
diperhatikan dan dipertimbangkan, dimana pada mulanya dapat dilakukan dengan
penambahan ruang lantai atau tingkat yang dibutuhkan, dan jika diperlukan
penambahan bangunan
secara horizontal atau penambahan susunan bangunan yang terpisah (Anonim,
2010a).
c)
Fasilitas
bagi para karyawan/pegawai
Fasilitas ini perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan untuk memungkinkan para pekerja/karyawan memperoleh kesenangan
kerja, moril yang tinggi dan produktivitas yang besar (Anonim, 2010a).
d)
Fasilitas bagi kendaraaan maupun tempat-tempat lain
seperti tempat istirahat pekerja, kamar kecil (w.c), cafetaria dan sebagainya.
Untuk
memungkinkan adanya kelancaran kegiatan perusahaan pabrik maka perlu disediakan
tempat-tempat yang baik untuk fasilitas parker, ruangan istirahat pekerja,
ruangan untuk mencuci (cuci tangan,cuci gelas dan lainnya) den
fasilitas-fasilitas cafeteria dan kamar kecil yang sesuai dengan jumlah buruh
yang maksimum akan bekerja diperusahaan/pabrik ini (Anonim, 2010a).
e)
Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan para
pekerja
Dalam design bangunan dan konstruksi yang direncanakan
perlu diperhatikan keamanan para karyawan dan perlindungan terhadap peralatan
perusahaan/pabrik. Oleh karena itu bangunan yang akan didirikan perlu
dilengkapi dengan alat-alat pencegah kebakaran, tanda bahaya kebakaran
otomatis, dinding tahan api, alat-alat untuk melepaskan diri dari bahaya gedung
(pintu-pintu darurat), pipa-pipa air yang menyambung keluar gedung dan lampu-lampu
tanda bahaya.
Jenis
kebakaran yang tidak terkontrol di dalam area proses adalah sebagai berikut
pool fire, jet fire, flash fire atau fireballs. Jenis-jenis
kebakaran ini dapat menyebabkan atau dihasilkan dari ledakan di area proses
(Anonim, 2010a).
f)
Hal-hal yang dapat merusak kesehatan
Hendaknya
dihindari hal-hal yang dapat merusak kesehatan seperti asap, debu, udara,
penerangan dan lain-lain, sehingga diperoleh ketenangan dan kesenangan bekerja
didalam pabrik (Anonim, 2010a).
g)
Kekuatan
dan kapasitas lantai
Untuk dapat menampung
mesin-mesin dan peralatan yang berat dikemudian hari hendaknya lantai-lantai
gedung haruslah dibangun dengan kekuatan dan kapasitas yang cukup besar
(Anonim, 2010a).
Cara-cara Memperoleh Fleksibilitas Gedung
Dalam usaha untuk
memperoleh fleksibilitas daripada gedung yang dibangun, dapat dilakukan dengan
membuat :
a. Ruangan yang cukup luas sesuai dengan kebutuhan
b. Loteng yang tinggi, sehingga ada udara segar dalam
pabrik dan agar ban
berjalan dapat
dipasang
c. Lantai gedung harus cukup luas.
d. Penempatan mesin pada tempat yang mudah
dipindah-pindahkan
e. Bentuk dan tipe gedung. Bentuk gedung yang persegi
empat dan susunan peraltan (lay out) disesuaikan dengan bentuk yang sudah ada.
Pada umumnya fleksibilitas diperoleh pada gedung yang tidak bertingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar