HIMATEK JAYA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Selamat datang di blog Himatek ini Semoga isi yang ada di dalamnya dapat berguna..

Link di bawah ini akan memuat tentang Sapa saja sih mahasiswa Teknik Kimia Usu ini
http://humashimatek.blogspot.com/

Jumat, 01 Oktober 2010

PLANT LAYOUT


Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pembuatan Bangunan
            Suatu bangunan yang mempunyai design dan perencanaan yang baik akan membantu mengurangi biaya pengolah dengan jalan :
  1.       Mengurangi work in process inventory.
  2.       Menekan biaya pemindahan bahan-bahan (material handling cost)
  3.       Menekan biaya-biaya penyimpanan.
  4.       Mengurangi waktu pengerjaan (manufacturing cycle time).
  5.       Menyederhanakan prosedur pengawasan atas pengolahan (manufacturing) dan pegawai.
  6.       Mengurangi biaya-biaya pemeliharaan (maintenance) pabrik.
  7.       Mengurangi kemacetan-kemacetan dan gangguan-gangguan atas pekerjaan.
  8.       Memperbesar fleksibilitas dan kegunaan dari pada pabrik.
  9.       Mengurangi upah dan biaya-biaya untuk melatih buruh.
  10.     Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para pekerja serta mengurangi turn over   buruh (fadliyanur, 2008).
Seperti kita ketahui bahwa teknik-teknik bangunan dan praktek-praktek menegnai konstruksi selalu berobah, tetapi tidak ada usaha yang diambil untuk membahas dan mempertimbangkan percobaan-percobaan tersebut. Membangun suatu pabrik adalah sangat mahal, dan oleh karena itu makin banyak hal-hal yang dipertimbangkan secara teliti dan mendalam, maka semakin kecillah kemungkinan untuk timbulnya suatu kesalahan. Sempit atau luasnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan tergantung dari pada susunan dari peralatannya dan bentuk atau desain dari bangunan perusahaan/pabrik tersebut. Oleh karena itu sebaikanya seorang manager yang memiliki pengetahuan dasar mengenai persoalan-persoalan teknik tertentu dapat bekerja sama dengan arsitek dan kontraktor dalam membuat desain dan membangun suatu pabrik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pengolahan manufacturingnya (fadliyanur, 2008).

Jenis-Jenis Bangunan
Pada dasarnya sebagian besar dari bangunan-bangunan industri dapat dikelompokkan sebagai berikut 
1)    Gedung tidak bertingkat dengan berbagai macam susunan/bentuk atap (single story).
2)    High bay and monitor types.
3)    Gedung bertingkat (multy story).
4)    Gedung dengan bentuk-bentuk khusus/tertentu (special types)
Penentuan bentuk gedung/bangunan yang sesuai bagi suatu perusahaan/pabrik tergantung pada bermacam-macam hal ini antara lain proses pengolahan/produksi, tingkat kemajuanteknik bangunan keadaan daripada tanah dan biaya-biaya daripada pembangunan gedung-gedung itu sendiri (fadliyanur, 2008).

1)      Gedung yang tidak bertingkat (Single story building)
Pada akhir-akhir ini ada kecenderungan kearah pembangunan gedung-gedung yang tidak bertingkat dengan bentuk bujur sangkar, terutama pada daerah-daerah dimana harga tanah masih murah. Tujuan daripada pemakaian gedung dengan bentuk seperti ini adalah bahwa gedung tidak bertingkat (single story) ini memberikan suatu jumlah biaya keseluruhan (ovel all costs) untuk tiap meter persegi ruang kerja yang termurah. Disamping itu dengan pemakaian bentuk ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pembangunan gedung/bangunan tersebut


1)      High bay and monitor building
Gedung/bangunan yang tidak bertingkat (single story) dengan jenis ini adalah dibuat sedemikian rupa untuk memberikan ruangan gerak diatas kepala yang maksimum (maximum overhead space) bagi ruangan tersebut. Apabila rencana dan konstruksinya baik, maka hampir semua dindingnya yang vertikal dapat diberi jendela untuk mendapatkan penerangan alam. Gedung/bangunan yang berbentuk monitor biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pertukaran-pertukaran hawa segar yang baik dan suatu ruangan diatas kepala (overhead room) yang luas yang memungkinkan mesin derek dan fasilitas yang berada diatas kepala (overhead facilities) lainnya dapat bekerja

1)      Gedung yang bertingkat (multy story)
Bentuk atau tipe daripada banguna seperti ini dibuat untuk mendapatkan suatu ruangan kerja yang semaksimal mungkin dari suatu meterpersegi tanah. Biasanya gedung-gedung semacam ini terdapat pada daerah-daerah dimana harga tanah adalah relatif tinggi. Walaupun bangunan semacam ini dapat mudah disesuaikan untuk pembuatan/pengolahan barang-barang produk yang ringan, akan tetapi bangunan/gedung yang bertingkat (multy story) ini mempunyai kesulitan-kesulitan dalam pembuatan/pengolahan barang-barang/ produk yang berat. Pada dasarnya suatu bangunan yang tidak bertingkat (single story) antara lain oleh karena barang yang dipindahkan dengan memakai hukum gaya berat. Akan tetapi tidaklah demikian halnya. Pemindahan bahan-bahan/barang-barang adalah lebih sulit pada bangunan/gedung yang bertingkat, dimana banyak waktu yang dibutuhkan oleh orang-orang dan peralatan-peralatan dalam memindahkan barang dari lantai/tingkat yang satu ke tingkat yang lainnya. Selain itu bahwa pada bangunan yang bertingkat, penerangan alam adalah sedikit sekali, sehingga membutuhkan penerangan yang lebih banyak. Akhirnya, tidak terdapatnya fleksibilitas dalam bangunan yang bertingkay karena tidaklah mungkin untuk mengadakan perobahan-perobahan dengan biaya yang tidak terlalu mahal baik pada panjang maupun lebarnya, kecuali pada tingkat yang paling bawah 

1)      Gedung-gedung dengan bentuk khusus (special types)
Gedung-gedung seperti ini dalam banyak hal dapat merupakan kombinasi dari ketiga bentuk gedung yang terdahulu. Gedung-gedung yang dibuat secara khusus ini tidak termasuk dalam salah satu kategori/golongan umum, dan disesuaikan dengan bentuk khusus yang dibutuhkan oleh suatu proses pengolahan/produksi. Dalam banyak hal biasanya suatu gedung yang telah dibuat bagi hanya satu proses tertentu, maka gedung semacam ini biasanya tidak fleksibel dan cepat tua atau ketinggalan jaman karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi 

Jenis-Jenis Konstruksi
Banyak jenis-jenis konstruksi (types of construction) yang terdapat pada gedung/bangunan pada dewasa ini, terutama dalam gedung untuk industri seperti denga dipergunakannya kerangka-kerangka kayu, batu bata dan kerangka-kerangka baja (besi beton dan besi cor).
Pada saat sekarang ini ada beberapa jenis konstruksi yang perlu diketahui, antara lain :
1.    Konstruksi kayu, dapat dibangun dengan cepat, mudah terbakar, biaya asuransi tinggi, penyusutan agak cepat. 
2.    Konstruksi beton, waktu pembangunan relative lebih lama, tahan lama, biaya asuransi rendah, penyusutan relative lebih lama.
3.    Konstruksi baja, waktu pembangunannya lama, investasi mahal, relative lebih mahal, relative lebih aman, penyusutan agak lama.

Pertimbangan-Pertimbangan dalam Pembuatan Design Bangunan
Adapun pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan design bangunan/gedung adalah :
a)        Flesibilitas
       Yang dimaksudkan dengan fleksibilitas dalam hal ini adalah dapat dirobah dengan biaya yang tidak terlalu mahal, apabila diperlukan. Fleksibilitas ini menyebabkan bangunan menjadi agak lambat tua/ketinggalan jaman dan dapat mengikuti perobahan teknologi (Anonim, 2010a).
b)        Kemungkinan perluasan/ekspansi.
       Dengan majunya perusahaan dikemudian hari, maka biasanya perusahaan akan merencanakan penambahan/perluasan kapasitas dan hasil. Oleh karena itu manager perlu mengetahui pertumbuhan potensil untuk dapat menyusun perencanaan mengenai pertumbuhan kebutuhan jangka panjang. Untuk memungkinkan perluasan, suatu hal yang jelas adalah cukup tersedianya plant site yang cukup luas untuk memenuhi kebutuhan akan tanah dimasa yang akan datang. Dalam menyusun perencanaan bangunan, factor perluasan harus diperhatikan dan dipertimbangkan, dimana pada mulanya dapat dilakukan dengan penambahan ruang lantai atau tingkat yang dibutuhkan, dan jika diperlukan penambahan bangunan secara horizontal atau penambahan susunan bangunan yang terpisah (Anonim, 2010a).

c)        Fasilitas bagi para karyawan/pegawai
       Fasilitas ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk memungkinkan para pekerja/karyawan memperoleh kesenangan kerja, moril yang tinggi dan produktivitas yang besar (Anonim, 2010a).

d)        Fasilitas bagi kendaraaan maupun tempat-tempat lain seperti tempat istirahat pekerja, kamar kecil (w.c), cafetaria dan sebagainya.
       Untuk memungkinkan adanya kelancaran kegiatan perusahaan pabrik maka perlu disediakan tempat-tempat yang baik untuk fasilitas parker, ruangan istirahat pekerja, ruangan untuk mencuci (cuci tangan,cuci gelas dan lainnya) den fasilitas-fasilitas cafeteria dan kamar kecil yang sesuai dengan jumlah buruh yang maksimum akan bekerja diperusahaan/pabrik ini (Anonim, 2010a).

e)        Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan para pekerja
Dalam design bangunan dan konstruksi yang direncanakan perlu diperhatikan keamanan para karyawan dan perlindungan terhadap peralatan perusahaan/pabrik. Oleh karena itu bangunan yang akan didirikan perlu dilengkapi dengan alat-alat pencegah kebakaran, tanda bahaya kebakaran otomatis, dinding tahan api, alat-alat untuk melepaskan diri dari bahaya gedung (pintu-pintu darurat), pipa-pipa air yang menyambung keluar gedung dan lampu-lampu tanda bahaya.
Jenis kebakaran yang tidak terkontrol di dalam area proses adalah sebagai berikut pool fire, jet fire, flash fire atau fireballs. Jenis-jenis kebakaran ini dapat menyebabkan atau dihasilkan dari ledakan di area proses (Anonim, 2010a).

f)          Hal-hal yang dapat merusak kesehatan
       Hendaknya dihindari hal-hal yang dapat merusak kesehatan seperti asap, debu, udara, penerangan dan lain-lain, sehingga diperoleh ketenangan dan kesenangan bekerja didalam pabrik (Anonim, 2010a).

g)        Kekuatan dan kapasitas lantai
Untuk dapat menampung mesin-mesin dan peralatan yang berat dikemudian hari hendaknya lantai-lantai gedung haruslah dibangun dengan kekuatan dan kapasitas yang cukup besar (Anonim, 2010a).

Cara-cara Memperoleh Fleksibilitas Gedung
Dalam usaha untuk memperoleh fleksibilitas daripada gedung yang dibangun, dapat dilakukan dengan membuat :
a. Ruangan yang cukup luas sesuai dengan kebutuhan
b. Loteng yang tinggi, sehingga ada udara segar dalam pabrik dan agar ban
    berjalan dapat dipasang
c. Lantai gedung harus cukup luas.
d. Penempatan mesin pada tempat yang mudah dipindah-pindahkan
e. Bentuk dan tipe gedung. Bentuk gedung yang persegi empat dan susunan peraltan (lay out) disesuaikan dengan bentuk yang sudah ada. Pada umumnya fleksibilitas diperoleh pada gedung yang tidak bertingkat.



Tidak ada komentar: